Tahapan dan Diagnosa Alzheimer – Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai tahapan dan diagnos mengenai penyakit Alzheimer:

Tahapan

Penyakit Alzheimer dapat berkisar dari ringan hingga parah. Skalanya berkisar dari gangguan ringan, hingga gangguan sedang, sebelum akhirnya mencapai penurunan kognitif yang parah. Bagian di bawah ini akan membahas tahapan Alzheimer dan beberapa gejala yang mencirikannya.

Penyakit Alzheimer ringan

Orang dengan penyakit Alzheimer ringan mengembangkan masalah memori dan kesulitan kognitif yang mungkin meliputi:

  • membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk melakukan tugas sehari-hari
  • kesulitan menangani uang atau membayar tagihan
  • mengembara dan tersesat
  • mengalami perubahan kepribadian dan perilaku, seperti mudah marah atau marah, menyembunyikan sesuatu, atau mondar-mandir. nexus slot

Penyakit Alzheimer sedang

Pada penyakit Alzheimer sedang, bagian otak yang bertanggung jawab untuk bahasa, indra, penalaran, dan kesadaran rusak. Ini dapat menyebabkan gejala-gejala berikut:

  • hilang ingatan dan kebingungan yang lebih besar
  • kesulitan mengenali teman atau keluarga
  • ketidakmampuan untuk mempelajari hal-hal baru
  • kesulitan melakukan tugas dengan beberapa tahap, seperti berpakaian
  • kesulitan menghadapi situasi baru
  • perilaku impulsif
  • halusinasi, delusi, atau paranoia

Penyakit Alzheimer yang parah

Pada penyakit Alzheimer yang parah, plak dan kusut terdapat di seluruh otak, menyebabkan jaringan otak menyusut secara substansial. Ini dapat menyebabkan:

  • ketidakmampuan untuk berkomunikasi
  • ketergantungan pada orang lain untuk perawatan
  • tidak dapat meninggalkan tempat tidur sepanjang waktu atau hampir sepanjang waktu

Penyakit Alzheimer awal

Meskipun usia adalah faktor risiko utama penyakit Alzheimer, ini bukan hanya kondisi yang memengaruhi orang dewasa yang lebih tua.

Menurut Asosiasi Alzheimer, penyakit Alzheimer awal menyerang sekitar 200.000 orang dewasa AS di bawah usia 65 tahun. Banyak orang dengan kondisi ini berusia 40-an atau 50-an. Dalam banyak kasus, dokter tidak tahu mengapa orang yang lebih muda mengalami kondisi ini. Beberapa gen langka dapat menyebabkan kondisi tersebut. Jika ada penyebab genetik, itu dikenal sebagai penyakit Alzheimer familial.

Penyakit Alzheimer vs. jenis demensia lainnya

Demensia adalah istilah umum untuk berbagai kondisi yang melibatkan hilangnya fungsi kognitif. Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum. Ini melibatkan pembentukan plak dan kusut di otak. Gejala dimulai secara bertahap dan kemungkinan besar mencakup penurunan fungsi kognitif dan kemampuan bahasa.

Jenis demensia lainnya termasuk penyakit Huntington, penyakit Parkinson, dan penyakit Creutzfeldt-Jakob. Seseorang dapat mengalami lebih dari satu jenis demensia.

Diagnosa

Tahapan dan Diagnosa Alzheimer

Untuk menerima diagnosis Alzheimer, seseorang akan mengalami kehilangan ingatan, penurunan kognitif, atau perubahan perilaku yang memengaruhi kemampuannya untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.   Teman dan keluarga mungkin menyadari gejala demensia sebelum orang itu sendiri.

Tidak ada tes tunggal untuk penyakit Alzheimer. Jika dokter mencurigai adanya kondisi tersebut, mereka akan bertanya kepada orang tersebut – dan terkadang keluarga atau pengasuhnya – tentang gejala, pengalaman, dan riwayat medis mereka.

Dokter juga dapat melakukan tes berikut:

  • tes kognitif dan memori, untuk menilai kemampuan orang tersebut untuk berpikir dan mengingat
  • Tes fungsi neurologis, untuk menguji keseimbangan, indra, dan refleksnya
  • tes darah atau urine
  • CT scan atau MRI otak
  • pengujian genetik

Sejumlah alat penilaian tersedia untuk menilai fungsi kognitif. Dalam beberapa kasus, pengujian genetik mungkin sesuai, karena gejala demensia dapat dikaitkan dengan kondisi bawaan seperti penyakit Huntington.

Beberapa bentuk gen APOE e4 dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi mengembangkan penyakit Alzheimer.

Menguji gen yang relevan lebih awal dapat menunjukkan kemungkinan seseorang memiliki atau mengembangkan kondisi tersebut. Namun, tes tersebut kontroversial, dan hasilnya tidak sepenuhnya dapat diandalkan.