Obat ADHD Menunjukkan Harapan Untuk Penyakit Alzheimer – Pencarian cara untuk mengobati penyakit Alzheimer telah membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Ini mungkin mengapa beberapa peneliti sedikit mengalihkan fokus mereka, menyelidiki apakah mengobati sistem yang terkena Alzheimer (sebagai lawan dari penyebabnya) dapat membantu mereka menemukan pengobatan dengan lebih baik.

Inilah yang ditunjukkan oleh para peneliti dari sebuah studi baru menemukan bahwa obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati ADHD mungkin benar-benar menjanjikan dalam mengelola gejala penyakit Alzheimer.

Obat ADHD Menunjukkan Harapan Untuk Penyakit Alzheimer

Para peneliti melakukan tinjauan sistematis yang melihat bagaimana obat noradrenergik (biasanya digunakan untuk ADHD) bekerja untuk mengelola gejala penyakit Alzheimer. Kajian tersebut menemukan bahwa mengonsumsi obat ini meningkatkan fungsi otak tertentu dan gejala lain, seperti apatis, pada pasien dengan penyakit Alzheimer.

Obat noradrenergik menargetkan sistem noradrenergik, yang terdiri dari sebagian kecil batang otak yang disebut lokus coeruleus. Area ini terlibat dalam beragam fungsi otak, seperti memori, perhatian, dan pembelajaran.

Sistem ini terutama dikendalikan oleh neurotransmitter (jenis molekul otak khusus yang membantu mengirim pesan di otak) yang disebut noradrenalin yang juga memainkan peran penting dalam respons “lawan atau lari” tubuh kita.

Locus coeruleus juga merupakan area otak pertama yang menunjukkan tanda-tanda patologis penyakit Alzheimer. Tanda-tanda ini terjadi dalam bentuk tau kusut. Tau adalah protein penting yang penting untuk fungsi otak yang baik. Tetapi pada orang dengan penyakit Alzheimer, protein tau menumpuk bersama.

Saat kusut ini menumpuk, mereka mengganggu kemampuan sistem noradrenergik untuk menjaga neuron tetap sehat. Karena sistem noradrenergik juga membantu mengatur sistem kekebalan otak, hilangnya fungsi dapat menyebabkan peradangan saraf, yang merupakan tanda lain dari penyakit Alzheimer.

Masalah dengan cara fungsi sistem noradrenergik juga terlihat pada kondisi kesehatan mental lainnya, seperti depresi, ADHD, dan kecemasan. Inilah sebabnya mengapa perawatan noradrenergik juga dapat diresepkan untuk gangguan ini. Menariknya, pasien dengan gangguan ini memiliki risiko lebih tinggi terkena Alzheimer.

Gejala seperti depresi dan kecemasan sering juga muncul sebelum masalah memori pada orang dengan penyakit Alzheimer. Adanya depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya juga dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi pada pasien Alzheimer.

Mengobati Alzheimer

Untuk melakukan studi mereka, para peneliti mengumpulkan 19 studi, melihat data dari total lebih dari 1.800 pasien. Mereka juga melihat sejumlah obat noradrenergik yang berbeda, termasuk yang digunakan untuk mengobati ADHD dan depresi.

Mereka menemukan bahwa di sebagian besar penelitian, obat ini meningkatkan pemikiran dan pemahaman keseluruhan orang dengan penyakit Alzheimer. Namun, mereka tidak terbukti meningkatkan kinerja fungsi memori tertentu (seperti memori verbal dan episodik), fungsi eksekutif (mampu fokus dan mengingat instruksi), kemampuan visuospasial (seperti menggambar atau mengancingkan baju), atau agitasi.

Obat ADHD Menunjukkan Harapan Untuk Penyakit Alzheimer

Obat ini juga terbukti meningkatkan sikap apatis, yang merupakan gejala umum Alzheimer. Apatis dapat sangat mengurangi kualitas hidup dan dapat meningkatkan hilangnya fungsi otak. Menariknya, obat yang digunakan terutama dalam mengobati ADHD, bernama methylphenidate lebih dikenal sebagai Ritalin adalah obat yang paling sering ditunjukkan untuk meningkatkan sikap apatis pada pasien Alzheimer.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa obat noradrenergik dapat bermanfaat bagi beberapa orang dengan penyakit Alzheimer, selama dosis yang tepat digunakan.

Namun, hati-hati harus diambil ketika menarik kesimpulan, karena ini bukan studi eksperimental seperti uji coba terkontrol secara acak, yang akan membandingkan efek intervensi (seperti obat). Ada juga banyak variasi antara studi yang termasuk dalam tinjauan tentang bagaimana mereka dilakukan dan hasilnya.